PENGERTIAN TELEKOMUNIKSI
KONSEP DASAR TERMINAL TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'Telekomunikasi' bentukkomunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga.
Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Telepon dan VOIP.
Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room.
Terminal adalah suatu electrical interface antara suatu saluran dengan sumber berita, meskipun interface ini tidak memproduksi signal-signal itu sendiri. Kemampuan telekomunikasi dibatasi oleh :
1. Power dari signal yang tersedia
2. Latar belakang noise yang tidak dapat dielakkan
3. Keharusan membatasi bandwidth
SISTEL
Sistem Telekomunikasi adalah suatu kesatuan (totalitas) yang terdiri dari bagian-bagian yang disebut subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
SISTEL (Sistem Telekomunikasi) terdiri dari :
Pengirim, pemancar, sumber info
Penerima, tujuan
Media transmisi
Komponen SISTEL terdiri dari :
Terminal Equipment (TE)
Switching Equipment (Sentral)
Transmission Line (Kabel,Radio&Satelit)
Terminal Equipment
Terminal Equipment (TE) sebagai suatu device yang merupakan sumber informasi yang hendak disampaikan ke tujuan tertentu dan juga dapat berupa pesawat telepon,komputer dll, bertindak sebagai pengirim dan penerima.
- Interface (antar muka) antara network/jaringan dan manusia/mesin.
- Mengubah informasi ke signal electric.
Switching Equipment
Switching Equipment (Sentral) sebagai alat penyambung antara saluran yang satu dengan saluran yang lain sehingga informasi yang dibawa oleh saluran sampai kepada tujuan.
Media Transmisi
Media Transmisi adalah sebagai perantara / penyampai antara terminal dengan sentral atau sentral dengan sentral guna menyalurkan informasi dari pengirim ke penerim.
Perangkat Terminal
Perangkat Terminal, perangkat disisi pelanggan (CPE) fungsinya untuk :
- Memanggil dan menerima secara bergantian.
- Memanggil saja
- Menerima saja
Fungsi dasar terminal telekomunikasi adalah melakukan konversi sinyal informasi dari pengguna menjadi bentuk yang dapat diteruskan sesuai dengan karakteristik sistem/jaringan telekomunikasi yang digunakan, dan sebaliknya.
Pada umumnya terminal merupakan suatu transducer. Transducer adalah sebuah alat yang fungsinya untuk merubah suatu energi dari suatu bentuk ke bentuk lain. Selain itu transducer juga bisa sebagai interface antara suatu saluran dengan sumber berita.
JENIS – JENIS TERMINAL
Terminal yang tergantung dari signal yang akan disalurkan untuk dikirimkan adalah sebagai berikut:
1. Terminal untuk penyaluran signal-signal suara, yaitu:
- Radio penerima
- Telepon
2. Terminal untuk penyaluran signal-signal tulisan, yaitu:
- Telegrafi
- Teleprinter
3. Terminal untuk penyaluran signal-signal gambar, yaitu:
- Facsimile
- Televisi
4. Terminal untuk penyaluran signal-signal data, yaitu:
- Modem
2.Terminal untuk Suara
Terminal untuk suara berfungsi untuk menangkap sinyal yang berupa gelombang dan diterjemahkan dalam bentuk suara oleh instrument instrument di dalam alat penerima sinyal tersebut. Terminal ini dapat mengubah sinyal yang didapatkan dengan menggunakan suatu transduser,sehingga apabila sinyal dan gelombang masuk ke alat penerima, transduser akan mengolah sinyal dan gelombang tersebut menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia.
Komponen Komunikasi Suara
1. Sumber Suara
2. Media Transmisi
3. Penerima
Sumber Suara
Merupakan elemen yang bertugas mengirimkan informasi, contoh : Pesawat Telepon, dan Handphone
• Tugas : membangkitkan berita dan informasi dan menempatkannya di media transmisi.
• Pada umumnya dilengkapi transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media yang digunakan.
Media Transmisi
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari sumber ke penerima data.
• Beberapa media yang digunakan sebagai channel transmisi/carrier data :
– Kabel
– Gelombang elektromagnetik
– Satelit
Telephon
Telephon adalah suatu bentuk terminal untuk menerima dan mengirimkan signal suara atau signal yang berbentuk gelombang akustik. Batas frekuensi suara manusia adalah dari 300 Hz – 3,4 KHz.
Komponen dan Cara Kerja Telephon
kabel
loadspeaker
microfon
suara diubah menjadi sinyal listrik oleh Mikrofon, sinyal-sinyal ini disssalurkan melalau kabel, diperkuat oleh Amplifier dan diubah kembali menjadi suara yang dipancarkan oleh loudspeaker.
3.Terminal untuk Tulisan
Terminal untuk tulisan merupakan terminal yang mengolah informasi yang dikirimkan dan yang diterima berbentuk tulisan atau huruf-huruf.Tiap-tiap huruf-huruf diwakili oleh kombinasi dari simbol-simbol tertentu.Sehingga dengan melalui proses coding ,kombinasi dan symbol-simbol ini dapat diubah menjadi tulisan yang sesuai dengan maksud pengirim, terminal untuk tulisan ini memiliki mekanisme alat yang berbeda dengan terminal lainnya,karena terminal ini mengubah dari sinyal gelombang,menjadi tulisan diatas kertas maupun dalam bentuk digital seperti SMS.Terminal untuk tulisan informasi yang dikirimkan dan yang diterima berbentuk tulisan atau huruf-huruf.Tiap-tiap huruf-huruf diwakili oleh kombinasi dari simbol-simbol tertentu.
TELEGRAPHY
Sistem telegrafi diwakili oleh kode-kode yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• KODE MOUSE : Merupakan kombinasi dari kedua elemen-elemen titik-titik dan garis-garis.
• Kode Undulator : Kode ini dikembangkan untuk komunikasi yang menggunakan kabel laut. Kode ditentukan dengan plus, minus, dan nol sertamempunyai kombinasi yang sama dari arus-arus panjang dan pendek seperti kode morse.
Full Duplex :Jika ada kemungkinan pengiriman kedua belah arah secara bersamaan.Pesawat Teleprinter untuk Telegrap atau pesawat telex untuk hubungan telex,terdiri dari :
1. Pengirim,utk mengirimkan kode telegrap.
2. Penerima,sbg penerima kode telegrap.
3. Pencetak,sbg pencetak sesuai kombinasi kode yg diterima.
4. Motor,sbg penggerak alat mekanik
5. Keyboard,utk mengirimkan kode secara manual
6. RCU (Remote Contol Unit), untuk membangun hubungan :
a). Pesawat Teleprinter utk hubungan PtP melalui saluran sewa atau saluran khusus.
b). Pesawat Telex utk hubungan sentral telex/sentral data perlu alat utk seleksi yg dapat dilakukan dengan Rotary Dial dan Keyboard Selection.
Syarat Kerja Teleprinter :
Pesawat bekerja berdasarkan prinsip start-stop,
panjang pulsa 20 ms dan berurutan panjang pulsa stop 30 ms,
Kecepatan pesawat 50 bps.
Telegrap menggunakan jaringan sendiri terpisah dari jaringan utk suara.
4. Terminal untuk Gambar
Terminal untuk gambar dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
- Gambar diam
- Gambar bergerak
Gambar diam
Terminal untuk gambar diam MMS
Multimedia Messaging Service (MMS) adalah sebuah standar layanan pesan telepon yang memungkinkan untuk mengirim pesan yang mengandung objek multimedia, seperti gambar, audio, video, dan rich text.Layanan ini berbeda dengan Sms (Short Messaging Service) yang hanya dapat mengirim pesan teks saja. MMS digunakan bersama-sama dalam sebuah jaringan selular dengan sistem perpesanan lainnya, seperti SMS, Mobile Instant Messaging, dan Mobile E-mail Standarisasi MMS dilakukan oleh 3GPP
FACSIMILE
Prinsip kerja dari pengiriman gambar diam dari facsimile adalah:
Cara Kerja: Gambar yang akan dikirim ditempelkan mengelilingi sebuah drum D. Sumber cahaya yang melewati lensa akan menyinari gambar tersebut. Refleksi sinar ini akan diterima oleh PEC (Photo Electric Cell). Dengan berputarnya Drum, sinar direfleksikan akan berubah-ubah intensitasnya sesuai warna gambar yang disinari. Arus dari photocell akanberubah-ubah sesuai dengan perubahan intensitas yang diterima. Seluruh bagian gambar akan kena diraba (scanning).
Prinsip kerja dari pengiriman gambar diam dari facsimile adalah:
Gambar yang akan dikirim ditempelkan mengelilingi sebuah drum D. Sumber cahaya yang melewati lensa akan menyinari gambar tersebut.
Refleksi sinar ini akan diterima oleh PEC (Photo Electric Cell). Dengan berputarnya Drum, sinar direfleksikan akan berubah-ubah intensitasnya sesuai warna gambar yang disinari. Arus dari photocell akanberubah-ubah sesuai dengan perubahan intensitas yang diterima. Seluruh bagian gambar akan kena diraba (scanning).
.
Gambar bergerak
Terminal gambar bergerak mengolah sinyal yang didapatkan menjadi listrik uang dapat di gunakan untuk memproyeksikan gambar,contohnya televisi, dalam televisi ada televisi dengan CRT dan televisi dengan LCD.
TELEVISI
Prinsip dasar dari facsimile kemudian dikembangkan menjadi prinsip dasar dari sistem televisi.Bedanya ialah pada televisi gambar yang dikirimkan adalah gambar b kecepatan dan bergerak.
Untuk menimbulkan kesan “gambar hidup”, maka diperlukan pergantian gambar sebanyak 25 gambar perdetik detik.Jadi satu gambar mempunyai waktu diperlihatkan selama 1/25 detik.Waktu kecepatan dan fasa perabaan juga dipengaruhi oleh singkronisasi pada televisi.
CARA KERJA TELEVISI
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan.Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi, sedangkan Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu.
5. Terminal untuk Data
Sesuai dengan namanya maka informasi yang dikirimkan berupa data-data.Data-data ini dapat berupa tulisan, grafik maupun gambar-gambar. Pada terminal untuk data, informasi yang dikirimkan akan diproses atau diolah sehingga akan diterima oleh terminal yang dituju adalah hasil dari pengolahan atau pemrosesan informasi. Pusat pengolahan data dapat disebut juga dengan komputer. Konfigurasinya dapat terlihat sebagai berikut:
Blok diagram tersebut dapat diperinci lagi, dimana komputer itu terdiri dari bagian-bagian lainnya, seperti dibawah ini:
• Main Storage adalah suatu ingatan utama yaitu untuk menyimpan segala macam informasi yang diperlukan untuk mengolah data.
• Ingatan utama ini dapat dibantu oleh ingatan tambahan yang disebut dengan auxiliary storage, dan ini dapat berupa pita magnetik, piringan (disk) dan sebagainya.
• CPU adalah otak dari sistem komputer ini, yaitu suatu alat yang menghitung dan memproses informasi yang masuk maupun yang disimpan dalam storage yang disebut diatas.
• Control Unit adalah suatu unit untuk mengatur atau mengendalikan urutan tugas didalam sistem ini.
• Input/Output ini adalah yang disebut sebagai terminal dari data.
Prinsip kerja blok diagram modem
Modem berasal dari singkatan Modulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa(Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan signal informasi (yang berisi data atau pesan) dari signal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
Fungsi modem yaitu untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal suara dan juga sebaliknya.Dewasa ini modem telah berkembang dengan berbagai fasilitas yang cukup bermanfaat, misalnya voice modem. Dengan adanya fasilitas voice modem ini, merubah fungsi modem bukan hanya sebagaipenyambung ke internet tetapi lebih dari itu, modem dapat menjadi saluran radio, audio, percakapan telepon sampai streaming video. Sesuai diagram blok diatas merupakan modem duplex, yang artinya mempunya fungsi sebagai penerima sekaligus pengirim.
Pada blog diagram diatas signal data yang dilewatkan line telepon masuk ke dalam perangkat modem. Dalam blok modem terdapat beberapa blok rangkaian yang menpunyai fungsi masing masing, antara lain duplexer, VCO, narrowband filter dan demodulator. Signal dari line telepon pertama kali masuk ke dalam blok duplexer, fungsi blok duplexer disini adalah untuk mengurai antara signal yang diterima dan sinyal yang akan dikirimkan. Selanjutnya sinyal keluaran dari duplexer masuk ke dalam blok narrowband filter, dimana di dalam blok ini akan menyaring atau menyeleksi band frekuensi yang digunakan.
Keluaran dari blok narrow band filter selanjutnya mengalami penguraian data ( didemodulasi ) yaitu saat masuk dalam blok demodulator, Data yang telah didemodulasi selanjutnya langsung diterima perangkat
Sedangkan data dari perangkat masuk ke dalam modem dilewatkan pada buffer yang kemudian masuk pada Blok VCO. Rangkaian VCO ini adalah rangkaian “ Variable frequency oscillator “.
MODULASI
Pengertian Modulasi
Modulasi Adalah Pengaturan Parameter Dari Sinyal Pembawa (Carrier) Yang BerfrequencyTinggi Sesuai Sinyal Informasi (Pemodulasi) Yang Frequencynya Lebih Rendah, Sehingga Informasi Tadi Dapat Disampaikan.
Jenis-jenis Modulasi
• Modulasi Analog
Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog.
Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog :
Modulasi berdasarkan sudut
1. Modulasi Fase (Phase Modulation - PM)
2. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM)
Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM)
1. Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band)
2. Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
3. Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC)
4. Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to single-sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC)
5. Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM)
6. Quadrature amplitude modulation (QAM)
Modulasi Amplitudo (AM)
Peristiwa modulasi terjadi dengan merubah-ubah amplitudo gelombang pembawa sesuai dengan perubahan amplitudo gelombang informasi.
Gambar Gelombang (AM)
Frequensy Modulation (FM)
Proses modulasi yang terjadi dengan mengubah-ubah frekwensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan frekwensi sinyal informasi.
Gambar Gelombang FM
Phase Modulation (PM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital.
Gambar Gelombang PM
Tujuan modulasi digital adalah untuk mentransfer digital lebih sedikit aliran analog passband saluran, misalnya melalui jaringan telepon diaktifkan umum (di mana sebuah filter bandpass batas-batas rentang frekuensi antara 300 dan 3.400 Hz), atau melalui frekuensi radio yang terbatas band .
Tujuan dari modulasi analog adalah untuk mentransfer analog baseband (atau lowpass) sinyal, misalnya sinyal audio atau sinyal TV, lebih dari passband analog saluran, misalnya frekuensi radio yang terbatas band atau sebuah saluran jaringan televisi kabel.
Modulasi Analog
• Modulation Theorem Frequency Transalation
• Shifting atau pergeseran dari spektrum didalam frequency domain
• Merubah atau menempatkan frekwensi rendah menjadi frekwensi yang lebih tinggi agar dapat dikirimkan/ditransmisikan melalui media transmisi
Jenis-jenis modulasi analog :
• Amplitude modulation (AM)
• Frequency modulation (FM)
• Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Dalam modulasi Digital
Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital.
Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah :
1. Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.
2. Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
3. Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo.
ASK – Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt.
PSK – Phase Shift Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan 1 Volt dengan beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180 derajat).
FSK – Frequency Shift Keying (FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz), sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz).
Gambar Gelombang ASK,PSK,dan FSK
Contoh modulasi sinyal analog yang sering kita jumpai adalah Frequency Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM),
Keunggulan FM terhadap AM adalah:
1. Amplitudo yang konstan dari gelombang FM memungkinkan efisiensi pemancar yang tinggi.
2. Desah pada isyarat FM hanya sepertiga dari desah isyarat AM untuk lebarjalur yang sama.
Kerugian FM adalah kebutuhannya akan lebar jalur yang lebih lebarUntuk siaran hiburan, harga fm(max) biasanya adalah 75 kHz yang memungkinkan frekuensi pemodulasi sebesar 15 kHz.
Single-sideband modulation (SSB) adalah merupakan penyempurnaan dari amplitude modulation yang lebih efisien menggunakan tenaga listrik dan bandwidth
Vestigial sideband (VSB) adalah jenis amplitude modulation (AM) Teknik (kadang-kadang disebut VSB-AM) yang mengkodekan data dengan memvariasikan amplitudo satu carrier frekuensi.
Quadrature amplitude modulation (QAM)
adalah baik analog dan digital modulasi skema Ia menyampaikan pesan dua sinyal analog, digital atau dua aliran bit, dengan mengubah (modulasi) dengan amplitudo dari dua gelombang pembawa, dengan menggunakan amplitudo-shift keying (ASK) skema modulasi digital atau amplitude modulation (AM) skema modulasi analog.
MEDIA TRANSMISI
Devinisi Media Transmisi
Media Transmisi yaitu suatu media yang digunakan untuk memindahkan data dari komputer satu ke komputer lain. Adapun jenis media transmisi ini meliputi bentuk kabel, yaitu Twisted Pair, Coaxial, dan Serat Optik, serta dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
TRANSMISI DIBAGI MENJADI 2
• SALURAN FISIK (GUIDED)
• SALURAN NON FISIK (UNGUIDED)
PENJELASAN GUIDED
• SaluranFisik ( Guided ): Dapat dilihat dan diraba keberadaannya.Disebut juga media guided, karena ada yang mengarahkan, dalam hal ini kabel. Media dengan saluran atau jaringan kabel dinamakan wireline.
PENJELASAN UNGUIDED
• Saluran Non Fisik: Tidak dapat dilihat dan diraba keberadaannya.Disebut juga media unguided, karena tidak ada yang mengarahkan.Biasanya berupa media udara.
• Gelombangyang digunakan adalah gelombang radio (frekuensi lebih tinggi dari media fisik).Media dengan saluran non fisik dinamakan wireless.
Twisted Pair
• Terdiri dari dua buah kabel tembaga tebal 1mm
• Kabel saling dililit untuk mengurangi interferensi
• digunakan untuk transmisi analog/digital
• sinyal digital: perlu repeater setiap 2−3 km
• sinyal analog:perlu amplifier setiap 5−6km
• Maksimum transfer rate 4 Mbps.
Fiber Optik
• Sangat tipis (2−125µm)
• Mengirimkan pulsa cahaya dalam satu arah
• Bandwidth lebar 108 Mhz
• Untuk jarak 1 km, data rate 1000Mbps
• Mencapai jarak 100 km tanpa repeater (Speed berkurang)
• Redaman rendah
• Kebal terhadap interferensi gelombang elektromagnetis
Line of Sight Transmission
• Tidak menggunakan media fisik
• Transmisi infrared, laser, microwave, radio
Kegunaan media transmisi
• Digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data.
• Beberapa alat elektronika, seperti telpon, komputer televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data.
Gangguan pada media transmisi
• Attenuation(Redaman) : Kekuatan sinyal makin lemah, dengan makin jauhnya melalui media transmisi.Sinyal diperkuat (untuk mengatasi redaman) dengan:Amplifier(Analog) dan Repeater(Digital) Redaman bertambah dengan makin tinggi frekuensi. Lebih berpengaruh pada sinyal analog dari pada sinyal digital.
• Delay Distortion : Kecepatan propagasi sinyal yang berbeda melalui media dengan frekuensi berbeda.Kritis untuk data digital.
KECEPATAN TRANSMISI
• Bit : Binary Digit
• Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif atau positip
• Satuan kecepatan :
• Bps = byte per second, bps = bit per second
• Bps ≠ bps
• Satuan data digital
• 8 bit = 1 byte
• 1 byte = 1 karakter
• 1 KB = 1024 byte
• 1 MB = 1024 KB
• 1 TB = 1024 GB
JENIS KABEL YANG SERING DI GUNAKAN
1. TWISTER PAIR
2. COAXIAL
3. SERAT OPTIK (FIBRE OPTIC )
4. Bentuk radiasi elektromagnetik.
TWISTER PAIR
Media ini banyak dikenal karena telah banyak digunakan khususnya sebagai kabel telepon.
Karakteristik
Terdiri dari dua buah kabel tembaga tebal 1mm
Kabel saling dililit untuk mengurangi interferensi
Digunakan untuk transmisi analog/digital
Sinyal digital: perlu repeater setiap 2−3 km
Sinyal analog:perlu amplifier setiap 5−6km
Maksimum transfer rate 4 Mbps
KABEL KOAKSIAL
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyalfrekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Karakteristik dari Kabel Koaksial
-Terdiri dari 2 konduktor dgn konstruksi yang berbeda dgn twisted pair
-Diameter 1-2,5 cm , kapasitas 10.000 kanal suara
-Spektrum dapat mencapai 500 Mhz
-Laju data ratusan -Jarak antar repeater 1 km
-Lebih tahan terhadap interferensi dan crosstalk dibanding twisted pair
-Jarak jangkauan lebih jauh
SERAT OPTIK (FIBRE OPTIC )
Perkembangan teknologi optic yang menghasilkan suatu serat optic yang dapat mentransformasikan data dengan pulsa cahaya.
KARAKTERISTIK KABEL SERAT OPTIK (FIBRE OPTIC )
Sangat tipis (2−125µm)
Mengirimkan pulsa cahaya dalam satu arah
Bandwidth lebar 108 Mhz
Untuk jarak 1 km, data rate 1000Mbps
Mencapai jarak 100 km tanpa repeater (Speed berkurang)
Redaman rendah
Kebal terhadap interferensi gelombang elektromagnetis.
KEUNTUNGAN FIBER OPTIC
Tahan terhadap gangguan RFI (Radio Frequency Interference) dan EMI (ElectroMagnetic Interference)
Keamanan, tidak bisa disadap melaui kabel biasa
Bandwith yang besar
Tidak berkarat
Jangkauan lebih jauh dibanding kabel tembaga
Kecepatan transfer lebih tinggi .
KELEMAHAN FIBER OPTIC
Goncangan fisik akan menjadi gangguan terhadap signalSulit dalam instalasi dibanding kabel tembaga
Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).
Untuk komunikasi data melalui gelombang elektromagnetik (udara) yang paling banyak digunakan adalah dengan microwave. Kedua media sebelumnya mempunyai kesukaran karena bentuk fisiknya, microwave dapat mengatasi masalah ini, media ini juga mempunyai lebar band dan kecepatan cukup tinggi.
Bentuk radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik (listrik dan magnet yang inteferensi) yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa mikrogelombang (Microwave), sistem satelit, sinar infra merah atau sistem laser. Selanjutnya, jaringan dengan media transmisi tanpa kabel ini disebut dengan istilah jaingan Wireless.
KEUNTUNGAN MICROWAVE
• Akusisi antar tower tidak begitu dibutuhkan
• Dapat membawa jumlah data yang besar
• Biaya murah, karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas
• Frekuensi tinggi atau gelombang pendek hanya membutuhkan antena yang kecil
KELEMAHAN MICROWAVE
• Attenuasi dipengaruhi oleh benda pejal
• Terpantulkan oleh permukaan datar, misal air atau metal/logam
• Diffracted (split) disekitar benda padat
• Terbelokkan oleh lapisan atmosphere
CIRCUIT SWITHCHING
Devinisi Swithcing
Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi.
Switched Network
melalui beberapa switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau disebut switched network
• Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikan
• Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang dilalui
• Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex
Contoh Swithced network
Circuit Switching
• Dibangun ketersambungan secara fisik antara dua pihak yang berkomunikasi
• Sebelum komunikasi dilakukan, kedua pihak dihubungkan secara permanen(dedicated) oleh sistem switching
• Proses :
– Membangun sirkit
– Transfer data
– Memutuskan sirkit
• Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan dengan nada sibuk)
• Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus
• Ada garansi quality of service
• Contoh: PSTN (Public Switched Telephone Network)
Keuntungan circuit swithcing
• Sekali koneksi terjadi jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations)
• Fixed data rate tanpa adanya delay
• Sangat baik untuk komunikasi real time
Kelemahan circuit swithcing
• Selama koneksi berlangsung, sirkit akan selalu diduduki walaupun tidak ada data yang dikirim
• Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay)
Packet Swithing – Connectionles
• Merupakan datagram service yang analog dengan pengiriman surat via pos
• Setiap paket/datagram harus diberi address
• Paket dikirim dari satu node ke node berikutnya dengan sistem store-and-forward. Setiap node menentukan rute secara independen untuk tiap paket (paket tidak harus dikirim melalui rute yang sama)
• Paket dapat sampai di tujuan tidak sesuai urutan, sehingga di tempat tujuan perlu pengaturan sesuai nomor urut paket.
• Tidak perlu session setup sebelum transfer data
• Tidak ada acknowledgement mengurangi trafik, tapi perlu protokol dengan layer yang lebih tinggi untuk error cheking
• Contoh:
– Internet Protocol (IP)
– Connectionless Network Protocol (CLNP)
Message Switching
• Di tiap node yang dilalui pesan disimpan dalam buffer sebelum diteruskan
• Pesan diberi header yang berisi informasi ke mana pesan akan dikirim. Tujuan dapat lebih dari satu.
• Pesan baru akan diteruskan ke node berikutnya apabila telah diterima seluruhnya.
• Menggunakan teknik pengiriman “store and forward”
• Contoh:
• E-mail
Sama halnya dengan sirkit switch, message switch, message
yang diterima disimpan dulu didalam memory.
Untuk perangkat message switch biasa digunakan komputer atau beberapa sesuai keperluannya.
Packet switch
Demikian pula untuk packet switch peralatan hardware mirip dengan message switch.
Packet switch yang digunakan untuk keperlusan publik dilengkapi dengan kemampuan untuk dapat melaksanakan switching bagi jumlah pelanggan dengan trafik tinggi dan kapasitas yang besar.
Lan equipment
Perangkat umum yang digunakan untuk LAN antara lain :
terminal, router dan modem, untuk protocol biasanya menggunakan X.25.
Terminal Router Terminal
Cell Mode
Cell mode terdiri dari dua jenis teknologi yaitu ATM dan DQDB.
ATM Asynchronous transfer Mode digunakan pada kecepatan tinggi dengan band lebar dan mampu untuk menangani berbagai layanan, baik voice, data maupun video.
DQDB (Distributed Queu Dual Bus), adalah teknologi yang digunakan untuk hubungan data dengan menggunakan switching yang tersentralisasi.
DQDB digunakan untukinterkoneksi LAN, dimana struktur cellnya terdiri dari 8 bits identik dengan ATM.
KOMUNIKASI SATELIT
Devinisi Satelit
Satelit adalah sebuah transponder yang diorbitkan pada orbit geostationary yang bertugas menerima sebuah frequensi dan meretransmisikan ke tempat lain.
• Geostationary : 36.000 Km diatas permukaan bumi
• LEO (Low Earth Orbit) : 900 – 10.000 Km diatas permukanan bumi, membutuhkan 66 satelit LEO agar dapat meng-cover seluruh permukaan bumi
Uplink : mentransmisikan data ke satelit
Downlink : menerima data dari satelit
Biasanya frequensi uplink lebih tinggi daripada downlink
.
Ada 2 bagian penting yaitu space segment (bagian yang berada diangkasa) dan ground segment (biasa disebut stasiun bumi). Dapat didefinisikan sebagai jaringan komunikasi gabungan dari berbagai media transmisi.
Keunggulan Komunikasi Satelit
• Cakupan yang luas: satu negara, gegion, ataupun satu benua
• Bandwith yang tersedia cukup lebar;
• Independen dari infrastruktur terrestrial;
• Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat;
• Biaya relatif rendah per site;
• Karakteristik layanan yang seragam;
• Layanan total hanya dari satu profider;
• Layanan wireless yang independen;
Kelemahan Komunikasi Satelit
• Delay propagasi besar
• Rentan terhadap pengaruh atmosfir
• Up front cost tinggi
• Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama
• Hanya ekonomis jika jumlah user besar dan kapasitas digunakan secara intensif
Arsitektur komunikasi satelit
• Segmen angkasa
– Struktur/bus
– Payload
– Power suppy
– Kontrol temperatur
– Kontrol attitude dan orbit
– Sistem propulsi
• Segmen bumi
– User terminal, SB master, dan jaringan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Pesan,tanda dan makna :teks dara telekomunkasi karangan marcel danesi
Etika komunikasi karangan Dr.Haryatmoko
Linux Advanced Routing & Traffic Control HOWTO
Comprendre le D-Link Wireless ADSL Router DSL-G604T (Developpez.com)
Sabtu, 13 November 2010
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
Lanjutan 1.1.
1.1. Keselamatan (Safety):
Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cedera dan resiko bahaya.
1.2. Kesehatan (Health):
Suatu keadaan kejiwaan, fisik , dan sosial yang sehat, serta bebas dari ancaman penyakit akibat kerja.
1.3. Lingkungan(Environment):
Suatu keadaan disekeliling tempat perusahaan beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora & fauna, manusia, dan interaksinya.
4. OBJECTIVE K3
4.1 Melindungi para pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun informal).
4.2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien.
4.3 Menjamin proses produksi berjalan lancar.
5. SEJARAH KESELAMATAN KERJA
ABAD 18
TAHUN 1841 DI PERANCIS :
1. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR PEKERJA ANAK-ANAK DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI, PABRIK , BENGKEL, YANG MENGGUNAKAN TENAGA MEKANIK.
2. MELAKSANAKAN PROSES TERUS MENERUS.
3. MEMPERKERJAKAN LEBIH DARI 20 ORANG.
TAHUN 1893 MENJADI UU KESELAMATAN KERJA.
KASUS KECELAKAAN MENINGKAT, KESADARAN KESELAMATAN KERJA MENJADI PERHATIAN SERIUS, ORANG MULAI BERUPAYA MEMPROTEKSI OPERASIONAL KERJA SEBAIK-NAIKNYA.
6. RUANG LINGKUP
6.1. Keselamatan , Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) :
Suatu program untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, sejahtera dan produktif melalui upaya peningkatan kesehatan dan kesematan tenaga kerja serta penyerasian lingkungan di dalam dan di sekitar perusahaan.
6.2. Sistem Manajemen Keselamatan,
Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) :
a. Bagian dari keseluruhan sistem manjemen yang mencakup :
b. Struktur Organisasi
c, Perencanaan kegiatan
d. Uraian tangunga jawab
e. Hasil pelaksanaan, prosedur dan proses kegiatan
f. Ketersediaan sumber daya (manusia, dana & sarana)
g. Untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan memelihara Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L).
7. SASARAN KESELAMATAN KERJA
7.1. UNSUR MANUSIA
a. Upaya preventif meniadakan / menekan terjadinya kecelakaan.
b. Mencegah/ mengurangi timbulnya cidera, cacat & kehilangan jiwa.
c. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja
d. Meningkatkan kesejahteraan pekerja
7.2. UNSUR PEKERJAAN
a. Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi, instalasi dan sumber daya lainnya.
b. Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjami kelangsungannya.
c. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin
kelangsungannya.
d. Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan.
7.3. UNSUR PERUSAHAAN
a. Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan perusahaan berkembang.
b. Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan mendapatkan pekerjaan lebih mudah.
c. Terwujudnya perusahaan yang sehat.
8. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
8.1. INTERNAL ( INDIVIDUAL)
a. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan.
b. Kemampuan/ kecakapan terbatas (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani).
c. Sikap dan perilaku yang tidak baik.
8.2. EKTERNAL (LINGKUNGAN)
a. Job Discription tidak proporsional dan tidak jelas.
b. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaan.
c. Prasarana & sarana kerja tidak memadai.
d. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah.
e. Keresahan pada pekerja.
PENELITIAN ARBOUS & KERRICH (1953), DI EVALUASI KEMBALI OLEH SUCHMAN & SCHERZER, MENGURAIKAN TENTANG PENYEBAB KECELAKAAN YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR INDIVIUDAL
10. KEADAAN DARURAT
SITUASI YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN/
DIIDENTIFIKASI SEBAGAI KEADAAN DARURAT ADALAH : KEBAKARAN, PENCEMARAN ATAU TUMPAHAN BAHAN KIMIA, BANJIR, ANGIN TOPAN/BADAI, HURU‑HARA, LEDAKAN DAN LAIN‑LAIN.
11. KEWAJIBAN PERUSAHAAN
11.1. Mengidentifikasi secara jelas dan komprehensif jenis keadaan darurat yang mungkin/ berpotensi terjadi didalam maupun diluar tempat kerja.
11.2. Menyediakan peta evakuasi dan titik berkumpul yang telah ditentukan dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan (mengenai jalur evakuasi bagi karyawan/ penghuni dan tamu ke tempat tertentu yang lebih aman).
11.3. Menyediakan tim penanggulangan keadaan darurat terlatih beserta tanggung jawab dan struktur organisasinya.
11.4. Menyediakan dan memelihara sarana penanggulangan/evakuasi keadaan darurat.
11.5. Menyediakan prosedur untuk mencegah dan mengantisipasi keadaan darurat (kesiapsiagaan dan tanggap darurat).
11.6. Melakukan uji coba secara periodik beberapa prosedur yang dapat dipraktekkan.
11.7. Mereview dan merevisi (kalau perlu) prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat setelah terjadinya accident atau situasi darurat.
11.8. Memeriksa, menguji dan memelihara sarana atau sistem proteksi keadaan darurat, misalnya : APAR, hidran, detector, sprinkler, pompa hidran dan lain‑lain.
14. DASAR HUKUM K3
14.1. UU 1/ 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Pasal 2 ayat (1) huruf q (Ruang Lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi- bagikan, disalurkan dan digunakan.
- Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
- Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
q. Mencegah terkena aliran listrik berbahaya.
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No. Kep 75/ Men/ 2002
Pemberlakuan PUIL 2000 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000
14.2. UU 20/ 2002 tentang Ketenagalistrikan
Lanjutan 22.12.
23. PERLENGKAPAN & PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Lanjutan 23.1.l
23.2. PERALATAN KESELAMATAN KERJA UNTUK PEKERJAAN LISTRIK :
a. Earth Resistance Tester.
b. Voltage Tester
c. Short Circuit Grounding.
d. Dan lain sebagainya.
24. KESELAMATAN KERJA
24.1. Tersedianya alat pertolongan.
24.2. Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, pertolongan, atau perawatan, terlebih dulu harus dilaporkan secepat mungkin kepada orang yang diberi wewenang mengepalai pekerjaan yang bersangkutan, yang selanjutnya akan melaporkan kejadian itu secara terinci kepada ahli teknik atasannya.
SETIAP KECELAKAAN HARUS DICATAT DALAM SEBUAH BUKU YANG ANTARA LAIN HARUS BERISI DATA BERIKUT
nomor urut,
nama penderita,
jam, hari, tanggal, dan tahur terjadinya kecelakaan,
sebab kecelakaan,
macam dan akibat kecelakaan,
pertolongan pertarna yang diberikan dengan menyebutkan jam, tanggal, dan macam pertolongan pertarna tersebut,
nama saksi yang melihat kecelakaan, dan
keterangan lain yang diperlukan.
26. RUANG KERJA LISTRIK YANG DENGAN TERATUR DAN TERUS MENERUS DILAYANI DAN DIJAGA
26.1. PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, BENGKEL LISTRIK DAN GUDANG, HARUS DILENGKAPI PERLENGKAPAN PENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN. DI TIAP RUANG HARUS TERSEDIA ALAT PEMADAM KEBAKARAN RACUN API DENGAN ISI OBAT RACUN API YANG CUKUP, SESUAI DENGAN KETENUAN YANG BERLAKU.
26.2. RUANG KERJA LISTRIK YANG DENGAN TERATUR ATAU TERUS MENERUS DILAYANI ATAU DIJAGA OLEH PETUGAS, SEPERTI PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, DAN BENGKEL LISTRIK, HARUS DILENGKAPI PERLENGKAPAN KECELAKAAN SEPERTI OBAT-OBATAN (PPPK), TANDA, TANDU DAN LAIN SEBAGAINYA.
26.3. PADA RUANG KERJA LISTRIK BERBAHAYA SEPERTI PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, GARDU DISTRIBUSI, BENGKEL LISTRIK, GUDANG LISTRIK, HARUS DIPASANGI PAPAN LARANGAN MASUK BAGI SETIAP ORANG YANG BUKAN PETUGAS ( YANG TIDAK BERKEPENTINGAN).
26.4. DALAM RUANG KERJA LISTRIK BERBAHAYA PARA PETUGAS HARUS MENGGUNAKAN PAKAIAN KERJA YANG BAIK, KERING DAN COCOK MENURUT KEADAAN IKLIM DAN AMAN SESUAI DENGAN SIFAT PEKERJAAN YANG DIHADAPI
Lanjutan 1.1.
1.1. Keselamatan (Safety):
Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau perasaan takut akan celaka, cedera dan resiko bahaya.
1.2. Kesehatan (Health):
Suatu keadaan kejiwaan, fisik , dan sosial yang sehat, serta bebas dari ancaman penyakit akibat kerja.
1.3. Lingkungan(Environment):
Suatu keadaan disekeliling tempat perusahaan beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora & fauna, manusia, dan interaksinya.
4. OBJECTIVE K3
4.1 Melindungi para pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun informal).
4.2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien.
4.3 Menjamin proses produksi berjalan lancar.
5. SEJARAH KESELAMATAN KERJA
ABAD 18
TAHUN 1841 DI PERANCIS :
1. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR PEKERJA ANAK-ANAK DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI, PABRIK , BENGKEL, YANG MENGGUNAKAN TENAGA MEKANIK.
2. MELAKSANAKAN PROSES TERUS MENERUS.
3. MEMPERKERJAKAN LEBIH DARI 20 ORANG.
TAHUN 1893 MENJADI UU KESELAMATAN KERJA.
KASUS KECELAKAAN MENINGKAT, KESADARAN KESELAMATAN KERJA MENJADI PERHATIAN SERIUS, ORANG MULAI BERUPAYA MEMPROTEKSI OPERASIONAL KERJA SEBAIK-NAIKNYA.
6. RUANG LINGKUP
6.1. Keselamatan , Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) :
Suatu program untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, sejahtera dan produktif melalui upaya peningkatan kesehatan dan kesematan tenaga kerja serta penyerasian lingkungan di dalam dan di sekitar perusahaan.
6.2. Sistem Manajemen Keselamatan,
Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) :
a. Bagian dari keseluruhan sistem manjemen yang mencakup :
b. Struktur Organisasi
c, Perencanaan kegiatan
d. Uraian tangunga jawab
e. Hasil pelaksanaan, prosedur dan proses kegiatan
f. Ketersediaan sumber daya (manusia, dana & sarana)
g. Untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan memelihara Kebijakan Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L).
7. SASARAN KESELAMATAN KERJA
7.1. UNSUR MANUSIA
a. Upaya preventif meniadakan / menekan terjadinya kecelakaan.
b. Mencegah/ mengurangi timbulnya cidera, cacat & kehilangan jiwa.
c. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja
d. Meningkatkan kesejahteraan pekerja
7.2. UNSUR PEKERJAAN
a. Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi, instalasi dan sumber daya lainnya.
b. Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjami kelangsungannya.
c. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin
kelangsungannya.
d. Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan.
7.3. UNSUR PERUSAHAAN
a. Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan perusahaan berkembang.
b. Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan mendapatkan pekerjaan lebih mudah.
c. Terwujudnya perusahaan yang sehat.
8. PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
8.1. INTERNAL ( INDIVIDUAL)
a. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan.
b. Kemampuan/ kecakapan terbatas (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani).
c. Sikap dan perilaku yang tidak baik.
8.2. EKTERNAL (LINGKUNGAN)
a. Job Discription tidak proporsional dan tidak jelas.
b. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaan.
c. Prasarana & sarana kerja tidak memadai.
d. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah.
e. Keresahan pada pekerja.
PENELITIAN ARBOUS & KERRICH (1953), DI EVALUASI KEMBALI OLEH SUCHMAN & SCHERZER, MENGURAIKAN TENTANG PENYEBAB KECELAKAAN YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR INDIVIUDAL
10. KEADAAN DARURAT
SITUASI YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN/
DIIDENTIFIKASI SEBAGAI KEADAAN DARURAT ADALAH : KEBAKARAN, PENCEMARAN ATAU TUMPAHAN BAHAN KIMIA, BANJIR, ANGIN TOPAN/BADAI, HURU‑HARA, LEDAKAN DAN LAIN‑LAIN.
11. KEWAJIBAN PERUSAHAAN
11.1. Mengidentifikasi secara jelas dan komprehensif jenis keadaan darurat yang mungkin/ berpotensi terjadi didalam maupun diluar tempat kerja.
11.2. Menyediakan peta evakuasi dan titik berkumpul yang telah ditentukan dan dikomunikasikan ke seluruh karyawan (mengenai jalur evakuasi bagi karyawan/ penghuni dan tamu ke tempat tertentu yang lebih aman).
11.3. Menyediakan tim penanggulangan keadaan darurat terlatih beserta tanggung jawab dan struktur organisasinya.
11.4. Menyediakan dan memelihara sarana penanggulangan/evakuasi keadaan darurat.
11.5. Menyediakan prosedur untuk mencegah dan mengantisipasi keadaan darurat (kesiapsiagaan dan tanggap darurat).
11.6. Melakukan uji coba secara periodik beberapa prosedur yang dapat dipraktekkan.
11.7. Mereview dan merevisi (kalau perlu) prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat setelah terjadinya accident atau situasi darurat.
11.8. Memeriksa, menguji dan memelihara sarana atau sistem proteksi keadaan darurat, misalnya : APAR, hidran, detector, sprinkler, pompa hidran dan lain‑lain.
14. DASAR HUKUM K3
14.1. UU 1/ 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Pasal 2 ayat (1) huruf q (Ruang Lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi- bagikan, disalurkan dan digunakan.
- Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)
- Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
q. Mencegah terkena aliran listrik berbahaya.
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No. Kep 75/ Men/ 2002
Pemberlakuan PUIL 2000 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000
14.2. UU 20/ 2002 tentang Ketenagalistrikan
Lanjutan 22.12.
23. PERLENGKAPAN & PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Lanjutan 23.1.l
23.2. PERALATAN KESELAMATAN KERJA UNTUK PEKERJAAN LISTRIK :
a. Earth Resistance Tester.
b. Voltage Tester
c. Short Circuit Grounding.
d. Dan lain sebagainya.
24. KESELAMATAN KERJA
24.1. Tersedianya alat pertolongan.
24.2. Setiap kecelakaan yang membutuhkan pengobatan, pertolongan, atau perawatan, terlebih dulu harus dilaporkan secepat mungkin kepada orang yang diberi wewenang mengepalai pekerjaan yang bersangkutan, yang selanjutnya akan melaporkan kejadian itu secara terinci kepada ahli teknik atasannya.
SETIAP KECELAKAAN HARUS DICATAT DALAM SEBUAH BUKU YANG ANTARA LAIN HARUS BERISI DATA BERIKUT
nomor urut,
nama penderita,
jam, hari, tanggal, dan tahur terjadinya kecelakaan,
sebab kecelakaan,
macam dan akibat kecelakaan,
pertolongan pertarna yang diberikan dengan menyebutkan jam, tanggal, dan macam pertolongan pertarna tersebut,
nama saksi yang melihat kecelakaan, dan
keterangan lain yang diperlukan.
26. RUANG KERJA LISTRIK YANG DENGAN TERATUR DAN TERUS MENERUS DILAYANI DAN DIJAGA
26.1. PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, BENGKEL LISTRIK DAN GUDANG, HARUS DILENGKAPI PERLENGKAPAN PENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN. DI TIAP RUANG HARUS TERSEDIA ALAT PEMADAM KEBAKARAN RACUN API DENGAN ISI OBAT RACUN API YANG CUKUP, SESUAI DENGAN KETENUAN YANG BERLAKU.
26.2. RUANG KERJA LISTRIK YANG DENGAN TERATUR ATAU TERUS MENERUS DILAYANI ATAU DIJAGA OLEH PETUGAS, SEPERTI PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, DAN BENGKEL LISTRIK, HARUS DILENGKAPI PERLENGKAPAN KECELAKAAN SEPERTI OBAT-OBATAN (PPPK), TANDA, TANDU DAN LAIN SEBAGAINYA.
26.3. PADA RUANG KERJA LISTRIK BERBAHAYA SEPERTI PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK, GARDU INDUK, GARDU HUBUNG, GARDU DISTRIBUSI, BENGKEL LISTRIK, GUDANG LISTRIK, HARUS DIPASANGI PAPAN LARANGAN MASUK BAGI SETIAP ORANG YANG BUKAN PETUGAS ( YANG TIDAK BERKEPENTINGAN).
26.4. DALAM RUANG KERJA LISTRIK BERBAHAYA PARA PETUGAS HARUS MENGGUNAKAN PAKAIAN KERJA YANG BAIK, KERING DAN COCOK MENURUT KEADAAN IKLIM DAN AMAN SESUAI DENGAN SIFAT PEKERJAAN YANG DIHADAPI
Jumat, 05 November 2010
HUKUM KIRCHOF DAN THEOREMA SUPERPOSISIS
Dasar Teori
Hukum dasar rangkaian mengikuti sifat besaran listrik. Hukum ini secara langsung memberikan tuntunan menuju cara yang sistematik dalampembahasan masalah rangkaian listrik. Hukum tersebut dikenal sebagai Hukum Kirchoff.
Banyaknya rangkaian yang mempunyai komponen-komponen tidak semudah seperti rangkaian jembatan whitestone yang tidak seimbang. Untuk menyelesaikannya, dipakai hokum khirchoff dan teorema superposisi.
Ada dua hukum khircoff :
1. Hukum Khirchoff Arus (KCL)
Hukum KCL hanya berlaku pada suatu rangkaian paralel. KCL (Kirchoff Current Law) berbunyi “ jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau penghubung dalam suatu rangkaian adalah sama dengan nol “. ∑i =0 atau Imasuk = Ikeluar .
Hukum Kirchoff Arus menjelaskan “ jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau penghubung dlam suatu rangkaian adalah nol.
∑I = pada suatu penhubung ( junction )
I1 + I2 = I3 + I4
Jadi, jumlah arus yang masuk ke suatu titik percabangan, sama dengan
Jumlah arus yang keluar dari titk percabangan tersebut.
Imasuk = Ikeluar
I1 + I3 = I2 + I4
Petunjuk penggunaan hukum kirchoff
• Dalam arah arus yang melewati sebuah sumbertegangan Dari terminal negatip ( - ) keterminal positip ( + ) menimbulkan potensial olehkarna itu tegangan tersebut akan didahului dengan tanda ( + ) dan sebaliknya
• Apabila melaluii sebuah tahanan ( R ) dimana arah loop tersebut searah dengan arusnya,maka penurunan tegangan akan di dahului dengan tanda ( - ) dan sebalik nya.
2. Hukum khirchoff tegangan (KVL)
Hukum KVL hanya berlaku pada suatu rangkaian seri. KVL (Kirchoff Voltage Law) berbunyi “ jumlah aljabar semua tegangan pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sama dengan jumlah tegangan jatuh pada masing-masing tahanan ”. ∑v = 0 atau
Vs = V1 + V2 +...... Vn
Hukum Khirchoff Tegangan menjalaskan “ jumlah aljabar semua tegangan pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sam dengan jumlah tegangan jauh pada masing-masing tegangan “.
∑V = ∑(I . R)
Perinsip Superposisi
Dalam setiap rangkaian listrik, tegangan dan arus dalam suatu
unsur adalah akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang
dikenakan pada rangkaian tersebut. Jika suatu rangkaian mempunyai
beberapa sumber maka setiap tegangan dan arus pada
unsur-unsurnya dapat dipandang sebagai jumlah beberapa komponen
dengan masing-masing komponen merupakan akibat dari sebuah
sumber. Prinsip Superposisi, jika diterapkan pada suatu rangkaian
dengan resistansi konstan, menyatakan bahwa arus atau tegangan di
setiap cabang rangkaian yang dihasilkan oleh beberapa sumber yang
dikenakan secara bersamaan adalah jumlah aljabar arus atau tegangan
yang dihasilkan pada cabang itu oleh masing-masing sumber tersebut
secara tersendiri.
Jadi, apabila dalam suatu rangkaian terdapat 2 sumber bebas (arus atau tegangan) maka nilai arus dan tegangan pada rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan nilai arus dan tegangan pada saat masing-masing sumber bekerja sendiri-sendiri
Teorema super posisi dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan suatu rangkain yang mempunyai lebih suatu sumber tegangan atau sumber arus.
Arus yang mengalir pada suatu system adalah jumlah aljabar semua arus yang di sebabkan oleh setiap sumber tegangan yang diambil secara terpisah.
Jadi, apabila satu sumber tegangan dipasang sebagai sumber tegangan yang lainnya I ganti tahanan dalamnya, bila pada suatu sumber tegangan dipasang sumber arus, maka sumber arus tersebut dibuka (open circuit)
Kalimat sedehana untuk menggambarkan metode ini adalah ”arus
(dalam rangkaian searah) dari suatu multi sumber yang melewati suatu
elemen adalah sama dengan penjumlahan dari arus-arus yang
melaluinya jika sumber tersebut berdiri secara terpisah”
Ada tiga prinsip dasar dalam penggunaan metode superposisi adalah:
1. Pada saat kita menganggap sumber tegangan sedang aktif maka
sumber arus harus dihubungbuka
2. Pada saat kita menganggap sumber arus sedang aktif maka
sumber tegangan harus dihubungsingkat
3. Arus suatu komponen adalah penjumlahan akibat langkah 1 dan 2
dengan memperhatikan arahnya.
Hukum dasar rangkaian mengikuti sifat besaran listrik. Hukum ini secara langsung memberikan tuntunan menuju cara yang sistematik dalampembahasan masalah rangkaian listrik. Hukum tersebut dikenal sebagai Hukum Kirchoff.
Banyaknya rangkaian yang mempunyai komponen-komponen tidak semudah seperti rangkaian jembatan whitestone yang tidak seimbang. Untuk menyelesaikannya, dipakai hokum khirchoff dan teorema superposisi.
Ada dua hukum khircoff :
1. Hukum Khirchoff Arus (KCL)
Hukum KCL hanya berlaku pada suatu rangkaian paralel. KCL (Kirchoff Current Law) berbunyi “ jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau penghubung dalam suatu rangkaian adalah sama dengan nol “. ∑i =0 atau Imasuk = Ikeluar .
Hukum Kirchoff Arus menjelaskan “ jumlah aljabar semua arus yang melalui suatu titik atau penghubung dlam suatu rangkaian adalah nol.
∑I = pada suatu penhubung ( junction )
I1 + I2 = I3 + I4
Jadi, jumlah arus yang masuk ke suatu titik percabangan, sama dengan
Jumlah arus yang keluar dari titk percabangan tersebut.
Imasuk = Ikeluar
I1 + I3 = I2 + I4
Petunjuk penggunaan hukum kirchoff
• Dalam arah arus yang melewati sebuah sumbertegangan Dari terminal negatip ( - ) keterminal positip ( + ) menimbulkan potensial olehkarna itu tegangan tersebut akan didahului dengan tanda ( + ) dan sebaliknya
• Apabila melaluii sebuah tahanan ( R ) dimana arah loop tersebut searah dengan arusnya,maka penurunan tegangan akan di dahului dengan tanda ( - ) dan sebalik nya.
2. Hukum khirchoff tegangan (KVL)
Hukum KVL hanya berlaku pada suatu rangkaian seri. KVL (Kirchoff Voltage Law) berbunyi “ jumlah aljabar semua tegangan pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sama dengan jumlah tegangan jatuh pada masing-masing tahanan ”. ∑v = 0 atau
Vs = V1 + V2 +...... Vn
Hukum Khirchoff Tegangan menjalaskan “ jumlah aljabar semua tegangan pada suatu lintasan tertutup dalam suatu rangkaian adalah sam dengan jumlah tegangan jauh pada masing-masing tegangan “.
∑V = ∑(I . R)
Perinsip Superposisi
Dalam setiap rangkaian listrik, tegangan dan arus dalam suatu
unsur adalah akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang
dikenakan pada rangkaian tersebut. Jika suatu rangkaian mempunyai
beberapa sumber maka setiap tegangan dan arus pada
unsur-unsurnya dapat dipandang sebagai jumlah beberapa komponen
dengan masing-masing komponen merupakan akibat dari sebuah
sumber. Prinsip Superposisi, jika diterapkan pada suatu rangkaian
dengan resistansi konstan, menyatakan bahwa arus atau tegangan di
setiap cabang rangkaian yang dihasilkan oleh beberapa sumber yang
dikenakan secara bersamaan adalah jumlah aljabar arus atau tegangan
yang dihasilkan pada cabang itu oleh masing-masing sumber tersebut
secara tersendiri.
Jadi, apabila dalam suatu rangkaian terdapat 2 sumber bebas (arus atau tegangan) maka nilai arus dan tegangan pada rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan nilai arus dan tegangan pada saat masing-masing sumber bekerja sendiri-sendiri
Teorema super posisi dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan suatu rangkain yang mempunyai lebih suatu sumber tegangan atau sumber arus.
Arus yang mengalir pada suatu system adalah jumlah aljabar semua arus yang di sebabkan oleh setiap sumber tegangan yang diambil secara terpisah.
Jadi, apabila satu sumber tegangan dipasang sebagai sumber tegangan yang lainnya I ganti tahanan dalamnya, bila pada suatu sumber tegangan dipasang sumber arus, maka sumber arus tersebut dibuka (open circuit)
Kalimat sedehana untuk menggambarkan metode ini adalah ”arus
(dalam rangkaian searah) dari suatu multi sumber yang melewati suatu
elemen adalah sama dengan penjumlahan dari arus-arus yang
melaluinya jika sumber tersebut berdiri secara terpisah”
Ada tiga prinsip dasar dalam penggunaan metode superposisi adalah:
1. Pada saat kita menganggap sumber tegangan sedang aktif maka
sumber arus harus dihubungbuka
2. Pada saat kita menganggap sumber arus sedang aktif maka
sumber tegangan harus dihubungsingkat
3. Arus suatu komponen adalah penjumlahan akibat langkah 1 dan 2
dengan memperhatikan arahnya.
Resistor
RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkandengan simbol Ω (Omega)
.
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
kode Nilai resistansi suatu resistor biasanya telah dicantumkan pada badan resistor dengan menggunakan warna.ada pula yang di cantum kan secara langsung nilai resistansi maksimumnya,misal nya pada resistor-resistor variabel.
Resistor adalah komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkandengan simbol Ω (Omega)
.
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
kode Nilai resistansi suatu resistor biasanya telah dicantumkan pada badan resistor dengan menggunakan warna.ada pula yang di cantum kan secara langsung nilai resistansi maksimumnya,misal nya pada resistor-resistor variabel.
sensor dan Transducer
Definisi
sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi ,seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya
Transducer adalah sebuah alat yang mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya .
Persyaratan Umum Sensor dan Transducer
A. Linearitas
B. Sensitivitas
C. Tanggapan Waktu
A. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya.
B. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur
Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”
C. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri.
Jenis Sensor dan Transducer
Internal Sensor
Internal sensor adalah sensor yang dipasang di dalam bodi robot. Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan mekanik pada robot,
External Sensor
External sensor adalah sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
1) Untuk keamanan
2) Untuk penuntun
Klasifikasi Sensor
Berdasarkan fungsi dan penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
A. Sensor Thermal (panas)
B. Sensor Mekanis
C. Sensor Optik (cahaya)
A. Sensor Thermal
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Bimetal
Bimetal adalah sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat setrika listrik dan lampu kelap-kelip (dimmer). Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu.
Prinsip Kerja Bimetal
Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).
Termistor
Termistor adalah alat semikonduktor yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.
Bahan – Bahan Termistor
Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti: mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U). Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 W sampai 75 W dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter 0,15 mm sampai 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin (washer) dengan ukuran 2,5 mm sampai 25 mm. Cincin-cincin dapat ditumpukan dan di tempatkan secara seri atau paralel guna memperbesar disipasi daya.
Jenis – Jenis Termistor
1. NTC (Negative Thermal Coeffisient)
2. PTC (Positive Thermal Coeffisient)
NTC (Negative Thermal Coeffisient)
NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif. Dimana bahannya terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan pada material penyusun termistor biasa mengandung unsur – unsur seperti Mn2O3, NiO,CO2O3, Cu2O, Fe2O3, TiO2, dan U2O3. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan. Thermistor logam oksida digunakan dalam daerah 200K sampai 700K. Untuk digunakan pada temperatur yang sangat tinggi, thermistor dibuat dari Al2O3, BeO, MgO, Y2O3 ,dan Dy2O3.
Gambar Struktur Termistor NTC
PTC (Positive Thermal Coeffisient)
PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif.
Perbedaan Termistor PTC Dengan NTC
1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif
2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC
RTD
RTD adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan keramik isolator. Bahan tersebut antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.
Keunggulan RTD
1. Tidak diperlukan suhu referensi
2. Sensitivitasnya cukup tinggi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mem-perpanjang kawat yang digunakan dan memperbesar tegangan eksitasi.
3. Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih besar dari termokopel
4. Dapat digunakan kawat penghantar yang lebih panjang karena noise tidak jadi masalah
5. Tegangan keluaran yang tinggi, maka bagian elektronik pengolah sinyal menjadi sederhana dan murah.
Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Prinsip Kerja Termokopel
Jika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektron-elektron dalam logam akan bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling desak dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi muatan positif.
Kerapatan electron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis logam. Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan, maka elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke batang yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan.
1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))
Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik.
3. Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900 °C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K
Tipe – Tipe Termokopel
5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0°C hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C.
6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).
8. Type T (Copper / Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C
Penggunaan Termokopel
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
Industri besi dan baja
Pengaman pada alat-alat pemanas
Untuk termopile sensor radiasi
Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
Photo Dioda
Photo Dioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya inframerah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan dibidang medis
Prinsip Kerja Photo Dioda
Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Penggunaan Photo Dioda
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
KELEBIHAN PHOTO DIODA DARI PHOTO MULTIPILER
Excellent linearitas arus keluaran sebagai fungsi cahaya insiden
Low noise
Ruggedized untuk stres mekanis
Biaya rendah
Kompak dan ringan
Tahan seumur hidup
Tinggi efisiensi kuantum, biasanya 80%
Tidak ada tegangan tinggi yang diperlukan
KEKURANGAN PHOTO DIODA DARI PHOTO MULTIPILER
Tidak ada keuntungan internal (kecuali foto dioda avalanche, tapi keuntungan mereka biasanya 10 2 -10 3 dibandingkan dengan sampai 10 8 untuk photomultiplier)
Jauh lebih rendah sensitivitas secara keseluruhan
Foton menghitung hanya mungkin dengan yang dirancang khusus, biasanya didinginkan foto dioda, dengan sirkuit elektronik khusus
Respon waktu untuk banyak desain lebih lambat
Panjang Gelombang Yang Dihasilkan Oleh Bahan
Photodioda Yang Berbeda Terhadap Penglihatan Mata
Hygrometer
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran.
Pengaplikasian Hygrometer
Selain rumah kaca dan ruang industri, higrometer juga digunakan dalam beberapa sauna , humidors dan museum. Dalam pengaturan perumahan, higrometer digunakan untuk membantu mengendalikan kelembaban
Photo Multiplier
Photo multiplier ini berfungsi untuk mengubah percikan cahaya tersebut menjadi berkas elektron, sehingga dapat diolah lebih lanjut sebagai pulsa / arus listrik.
Gambar Photo Multiplier
Photovoltaik
Photovoltaik (PV) adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Kegunaan Photovoltaik
Listrik untuk penerangan rumah tangga
Jasa energi untuk fasilitas umum: pompa air irigasi/minum, penjernihan air, rumah peribadatan, telepon umum atau pedesaan, televisi umum, penerangan jalan dan lainnya
Listrik perdesaan dan pemasok energi bagi kegiatan produktif masyarakat, misal dengan sistem teknologi PLT Hibrida
Catudaya pada sarana telekomunikasi, misal: BTS, TVRO, dan stasiun pancar ulang.
Gambar Photovoltaik
Infrared Pyrometer
Berfungsi Untuk mengukur suhu menggunakan radiasi hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan dari objek. Kadang-kadang disebut termometer laser jika laser digunakan untuk membantu tujuan termometer, atau termometer non-kontak untuk menggambarkan kemampuan perangkat untuk mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek.
Keuntungan Infrared Pyrometer
Menyimpan waktu - IR pengukuran temperatur khas membutuhkan waktu kurang dari 500 msec.
Kemampuan untuk mengukur target bergerak
Kemampuan untuk mengukur benda-benda berbahaya atau tidak dapat diakses
Kemampuan untuk mengukur suhu tinggi (lebih besar dari ° F 1300 ° C/2372)
Tidak ada gangguan energi atau kehilangan energi
Tidak ada resiko kontaminasi atau kerusakan dari kontak dengan target
Kerugian Infrared Pyrometer
Mudah rusak bila terekspos pada cahaya berlebih (terlalu sensitif)
Perlu tegangan tinggi
Gambar Infrared Pyrometer
Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Jenis – Jenis Sensor Mekanis
Sensor Posisi
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Sensor Tekanan
Sensor Aliran Fluida
Sensor Level
Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakukan dengan cara analog dan digital. Untuk pergeseran yang tidak terlalu jauh pengukuran dapat dilakukan menggunakan cara-cara analog, sedangkan untuk jarak pergeseran yang lebih panjang lebih baik digunakan cara digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat digunakan untuk mengukur perpindahan linier atau angular. Teknis perlakuan sensor dapat dilakukan dengan cara terhubung langsung ( kontak ) dan tidak terhubung langsung ( tanpa kontak ).
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan dengan cara analog dan cara digital. Secara umum pengukuran kecepatan terbagi dua cara yaitu: cara angular dan cara translasi. Untuk mengukur kecepatan translasi dapat diturunkan dari cara pengukuran angular. Yang dimaksud dengan pengukuran angular adalah pengukuran kecepatan rotasi (berputar), sedangkan pengukuran kecepatan translasi adalah kecepatan gerak lurus beraturan dan kecepatan gerak lurus tidak beraturan.
Sensor Aliran Fluida
Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebut berubah dari titik ke titik.
Pengukuran atau penyensoran aliran fluida dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pengukuran Kuantitas
2. Pengukuran Laju Aliran
3. Pengukuran Metoda Diferensial Tekanan
Sensor Level
Pengukuran level dapat dilakukan dengan bermacam cara antara lain dengan: pelampung atau displacer, gelombang udara, resistansi, kapasitif, ultra sonic, optic, thermal, tekanan, sensor permukaan dan radiasi. Pemilihan sensor yang tepat tergantung pada situasi dan kondisi sistem yang akan di sensor.
Strain Gage
Strain-gage adalah salah satu elemen yang mengubah pergeseran mekanis yang diberikan dalam hal ini adalah tekanan menjadi tahanan. Strain-gage merupakan sebuah alat berbentuk lembaran tipis yang dapat disatukan ke berbagai bahan guna mengukur regangan yang diberikan
kepadanya.
Strain-gage bentuk terikat (bonded strain-gage)
Strain-gage tanpa ikatan (unbonded strain-gage)
Strain Gage Bentuk Terikat (Bonded Strain Gage)
Bentuk strain-gage terikat terdiri dari jenis kawat-metal, foil atau semikonduktor yang terikat pada permukaan regangan atau pada lapisan tipis terisolasi. Ketika permukaan tersentuh, regangan dikirimkan ke jaringan material melalui bahan perekat. Perubahan tahanan listrik dari jaringan menunjukkan indikasi dari regangan.
Strain Gage Tanpa Ikatan (Unbonded Strain Gage)
Strain-gage ini terdiri dari sebuah kerangka diam dan sebuah jangkar yang ditopang pada pertengahan kerangka. Jangkar hanya dapat bergerak dalam satu arah. Gerakannya dalam arah tersebut dibatasi oleh empat filamen kawat sensitif regangan, dililitkan antara isolator-isolator kaku yang terpasang pada kerangka dan pada jangkar.
Linier Variabel Deferential Transformer (LVDT)
Linier Variabel Deferential Transformer (LVDT) adalah jenis listrik transformator yang digunakan untuk mengukur perpindahan linier. transformator memiliki tiga solenoidal ditempatkan gulungan end-to-end sekitar tabung. Pusat kumparan utama, dan dua kumparan terluar adalah sekunder. Sebuah inti feromagnetik silinder, melekat pada objek yang posisinya akan diukur, slide sepanjang sumbu tabung.
Gambar Rangkaian Uji Elektronik LVDT
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Jenis – Jenis Potensiometer
1. Potensiometer karbon adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon harganya cukup murah akan tetapi kepressian potensiometer ini sangat rendah biasanya harga resistansi akan sangat mudah berubah akibat pergeseran kontak.
2. Potensiometer gulungan kawat (wire wound) adalah potensiometer yang menggunakan gulungan kawat nikelin yang sangat kecil ukuran penampangnya. Ketelitian dari potensiometer jenis ini tergantung dari ukuran kawat yang digunakan serta kerapihan penggulungannya.
3. Metal film adalah potensiometer yang menggunakan bahan metal yang dilapiskan ke bahan isolator
Keuntungan Penggunaan Potensiometer
Pengontrolan posisi cukup praktis
Hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi
Biasanya tidak membutuhkan pengolah sinyal yang rumit
Kelemahan Penggunaan Potensiometer
Cepat aus akibat gesekan
Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi dan saaat terjadi lepas kontak
Mudah terserang korosi
Peka terhadap pengotor
Load Cell
Cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi perpindahan
Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi temperatur
Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya
Konfigurasi Load Cell
Tacho Generator
Tacho generator adalah sebuah generator kecil yang membangkitkan tegangan DC ataupun tegangan AC. Dari segi eksitasi tacho generator dapat dibangkitkan dengan eksitasi dari luar atau imbas elektromagnit dari magnit permanent.
Tacho Generator DC
Tacho generator DC dapat membangkitkan tegangan DC yang langsung dapat menghasilkan informasi kecepatan, sensitivitas tacho generator DC cukup baik terutama pada daerah kecepatan tinggi. Tacho generator DC yang bermutu tinggi memiliki kutub-kutub magnit yang banyak sehingga dapat menghasilkan tegangan DC dengan riak gelombang yang berfrekuensi tinggi sehingga mudah diratakan.
Tacho Generator DC
Keuntungan utama dari tacho generator ini adalah diperolehnya informasi dari arah putaran. Sedangakan kelemahannya adalah :
1. Sikat komutator mudah habis
2. Jika digunakan pada daerah bertemperatur tinggi, maka magnet permanent akan mengalami kelelahan, untuk kasus ini, tacho generator sering dikalibrasi.
3. Peka terhadap debu dan korosi
Tacho Generator AC
Tacho generator AC berupa generator singkron, magnet permanent diletakkan dibagian tengah yang berfungsi sebagai rotor. Sedangkan statornya berbentuk kumparan besi lunak. Ketika rotor berputar dihasilkan tegangan induksi di bagian statornya. Kelebihan utama dari tacho generator AC adalah relatif tahan terhadap korosi dan debu, sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan informasi arah gerak.
Rotameter
Rotameter terdiri dari tabung vertikal dengan lubang gerak di mana kedudukan pelampung dianggap vertical sesuai dengan laju aliran melalui tabung. Untuk laju aliran yang diketahui, pelampung tetap stasioner karena gaya vertical dari tekanan diferensial, gravitasi, kekentalan, dan gaya-apung akan berimbang. Jadi kemampuan menyeimbangkan diri dari pelampung yang digantung dengan kawat dan tergantung pada luas dapat ditentukan. Gaya kebawah (gravitasi dikurangi gaya apung) adalah konstan dan demikian pula gaya keatas (penurunan tekanan dikalikan luas pelampung) juga harus konstan.
Flow Nozzle
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan pipa sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih kecil dibandingkan P1. Sensor jenis ini memiliki keunggulan dibanding venture dan orifice plate yaitu:
Masih dapat melewatkan padatan
Kapasitas aliran cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Tahan terhadap gesekan fluida
Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminer
Sensor Optic (cahaya)
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
Waktu respons lambat hingga 10ms
Sensitivitas dan stabilitas tidak sebaik dioda foto
Photo Transistor
Sama halnya dioda foto, maka transistor foto juga dapat dibuat sebagai sensor cahaya. Teknis yang baik adalah dengan menggabungkan dioda foto dengan transistor foto dalam satu rangkain.
Karakteristik transistor foto yaitu hubungan arus, tegangan dan intensitas foto
Kombinasi dioda foto dan transistor dalam satu chip
Transistor sebagai penguat arus
Linieritas dan respons frekuensi tidak sebaik dioda foto
Gambar Karakteristik Photo Transistor
Pyrometer Optis dan Detektor Radiasi Thermal
Salah satu sensor radiasi elektro magnetik: flowmeter
Radiasi dikumpulkan dengan lensa untuk diserap pada bahan penyerap radiasi
Energi yang terserap menyebabkan pemanasan pada bahan yang kemudian diukur temperaturnya menggunakan thermistor, termokopel dsb
Sensitivitas dan respons waktu buruk, akurasi baik karena mudah dikalibrasi (dengan pembanding panas standar dari resistor)
Lensa dapat digantikan dengan cermin
Detektor sejenis: film pyroelektrik
Dari bahan sejenis piezoelektrik yang menghasilkan tegangan akibat pemanasan
Hanya ber-respons pada perubahan bukan DC
Pirometer optik dapat diguanakanuntuk mengukur atau mendeteksi totalradiation dan monochromatic radiation.
Gambar Instalasi Pyroelectric
Klasifikasi Transducer
A. Self Generating Transducer (Transducer Pembangkit Sendiri)
B. External Power Transducer (Transducer Daya Dari Luar)
A. Self Generating Transducer
Self Generating Transducer adalah transducer yang hanya memerlukan satu sumber energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb.
B. External Power Transducer
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi ,seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya
Transducer adalah sebuah alat yang mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya .
Persyaratan Umum Sensor dan Transducer
A. Linearitas
B. Sensitivitas
C. Tanggapan Waktu
A. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya.
B. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur
Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”
C. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri.
Jenis Sensor dan Transducer
Internal Sensor
Internal sensor adalah sensor yang dipasang di dalam bodi robot. Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan mekanik pada robot,
External Sensor
External sensor adalah sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
1) Untuk keamanan
2) Untuk penuntun
Klasifikasi Sensor
Berdasarkan fungsi dan penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :
A. Sensor Thermal (panas)
B. Sensor Mekanis
C. Sensor Optik (cahaya)
A. Sensor Thermal
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Bimetal
Bimetal adalah sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena kesederhanaan yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada alat setrika listrik dan lampu kelap-kelip (dimmer). Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu.
Prinsip Kerja Bimetal
Bila suatu logam dipanaskan maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).
Termistor
Termistor adalah alat semikonduktor yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.
Bahan – Bahan Termistor
Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti: mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U). Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 W sampai 75 W dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter 0,15 mm sampai 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin (washer) dengan ukuran 2,5 mm sampai 25 mm. Cincin-cincin dapat ditumpukan dan di tempatkan secara seri atau paralel guna memperbesar disipasi daya.
Jenis – Jenis Termistor
1. NTC (Negative Thermal Coeffisient)
2. PTC (Positive Thermal Coeffisient)
NTC (Negative Thermal Coeffisient)
NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif. Dimana bahannya terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan pada material penyusun termistor biasa mengandung unsur – unsur seperti Mn2O3, NiO,CO2O3, Cu2O, Fe2O3, TiO2, dan U2O3. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan. Thermistor logam oksida digunakan dalam daerah 200K sampai 700K. Untuk digunakan pada temperatur yang sangat tinggi, thermistor dibuat dari Al2O3, BeO, MgO, Y2O3 ,dan Dy2O3.
Gambar Struktur Termistor NTC
PTC (Positive Thermal Coeffisient)
PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif.
Perbedaan Termistor PTC Dengan NTC
1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif
2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC
RTD
RTD adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan keramik isolator. Bahan tersebut antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan menyensor suhu sampai 1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.
Keunggulan RTD
1. Tidak diperlukan suhu referensi
2. Sensitivitasnya cukup tinggi, yaitu dapat dilakukan dengan cara mem-perpanjang kawat yang digunakan dan memperbesar tegangan eksitasi.
3. Tegangan output yang dihasilkan 500 kali lebih besar dari termokopel
4. Dapat digunakan kawat penghantar yang lebih panjang karena noise tidak jadi masalah
5. Tegangan keluaran yang tinggi, maka bagian elektronik pengolah sinyal menjadi sederhana dan murah.
Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Prinsip Kerja Termokopel
Jika sebuah batang logam dipanaskan pada salah satu ujungnya maka pada ujung tersebut elektron-elektron dalam logam akan bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling desak dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung batang yang dipanaskan akan terjadi muatan positif.
Kerapatan electron untuk setiap bahan logam berbeda tergantung dari jenis logam. Jika dua batang logam disatukan salah satu ujungnya, dan kemudian dipanaskan, maka elektron dari batang logam yang memiliki kepadatan tinggi akan bergerak ke batang yang kepadatan elektronnya rendah, dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan diantara ujung kedua batang logam yang tidak disatukan atau dipanaskan.
1. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))
Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C) membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik.
3. Tipe J (Iron / Constantan)
Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900 °C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K
Tipe – Tipe Termokopel
5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0°C hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C.
6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)
Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).
8. Type T (Copper / Constantan)
Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C
Penggunaan Termokopel
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0--100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :
Industri besi dan baja
Pengaman pada alat-alat pemanas
Untuk termopile sensor radiasi
Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
Photo Dioda
Photo Dioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya inframerah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai dari penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan dibidang medis
Prinsip Kerja Photo Dioda
Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Penggunaan Photo Dioda
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
KELEBIHAN PHOTO DIODA DARI PHOTO MULTIPILER
Excellent linearitas arus keluaran sebagai fungsi cahaya insiden
Low noise
Ruggedized untuk stres mekanis
Biaya rendah
Kompak dan ringan
Tahan seumur hidup
Tinggi efisiensi kuantum, biasanya 80%
Tidak ada tegangan tinggi yang diperlukan
KEKURANGAN PHOTO DIODA DARI PHOTO MULTIPILER
Tidak ada keuntungan internal (kecuali foto dioda avalanche, tapi keuntungan mereka biasanya 10 2 -10 3 dibandingkan dengan sampai 10 8 untuk photomultiplier)
Jauh lebih rendah sensitivitas secara keseluruhan
Foton menghitung hanya mungkin dengan yang dirancang khusus, biasanya didinginkan foto dioda, dengan sirkuit elektronik khusus
Respon waktu untuk banyak desain lebih lambat
Panjang Gelombang Yang Dihasilkan Oleh Bahan
Photodioda Yang Berbeda Terhadap Penglihatan Mata
Hygrometer
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran.
Pengaplikasian Hygrometer
Selain rumah kaca dan ruang industri, higrometer juga digunakan dalam beberapa sauna , humidors dan museum. Dalam pengaturan perumahan, higrometer digunakan untuk membantu mengendalikan kelembaban
Photo Multiplier
Photo multiplier ini berfungsi untuk mengubah percikan cahaya tersebut menjadi berkas elektron, sehingga dapat diolah lebih lanjut sebagai pulsa / arus listrik.
Gambar Photo Multiplier
Photovoltaik
Photovoltaik (PV) adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Kegunaan Photovoltaik
Listrik untuk penerangan rumah tangga
Jasa energi untuk fasilitas umum: pompa air irigasi/minum, penjernihan air, rumah peribadatan, telepon umum atau pedesaan, televisi umum, penerangan jalan dan lainnya
Listrik perdesaan dan pemasok energi bagi kegiatan produktif masyarakat, misal dengan sistem teknologi PLT Hibrida
Catudaya pada sarana telekomunikasi, misal: BTS, TVRO, dan stasiun pancar ulang.
Gambar Photovoltaik
Infrared Pyrometer
Berfungsi Untuk mengukur suhu menggunakan radiasi hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan dari objek. Kadang-kadang disebut termometer laser jika laser digunakan untuk membantu tujuan termometer, atau termometer non-kontak untuk menggambarkan kemampuan perangkat untuk mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek.
Keuntungan Infrared Pyrometer
Menyimpan waktu - IR pengukuran temperatur khas membutuhkan waktu kurang dari 500 msec.
Kemampuan untuk mengukur target bergerak
Kemampuan untuk mengukur benda-benda berbahaya atau tidak dapat diakses
Kemampuan untuk mengukur suhu tinggi (lebih besar dari ° F 1300 ° C/2372)
Tidak ada gangguan energi atau kehilangan energi
Tidak ada resiko kontaminasi atau kerusakan dari kontak dengan target
Kerugian Infrared Pyrometer
Mudah rusak bila terekspos pada cahaya berlebih (terlalu sensitif)
Perlu tegangan tinggi
Gambar Infrared Pyrometer
Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Jenis – Jenis Sensor Mekanis
Sensor Posisi
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Sensor Tekanan
Sensor Aliran Fluida
Sensor Level
Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakukan dengan cara analog dan digital. Untuk pergeseran yang tidak terlalu jauh pengukuran dapat dilakukan menggunakan cara-cara analog, sedangkan untuk jarak pergeseran yang lebih panjang lebih baik digunakan cara digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat digunakan untuk mengukur perpindahan linier atau angular. Teknis perlakuan sensor dapat dilakukan dengan cara terhubung langsung ( kontak ) dan tidak terhubung langsung ( tanpa kontak ).
Sensor Kecepatan (Motion Sensor)
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan dengan cara analog dan cara digital. Secara umum pengukuran kecepatan terbagi dua cara yaitu: cara angular dan cara translasi. Untuk mengukur kecepatan translasi dapat diturunkan dari cara pengukuran angular. Yang dimaksud dengan pengukuran angular adalah pengukuran kecepatan rotasi (berputar), sedangkan pengukuran kecepatan translasi adalah kecepatan gerak lurus beraturan dan kecepatan gerak lurus tidak beraturan.
Sensor Aliran Fluida
Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebut berubah dari titik ke titik.
Pengukuran atau penyensoran aliran fluida dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pengukuran Kuantitas
2. Pengukuran Laju Aliran
3. Pengukuran Metoda Diferensial Tekanan
Sensor Level
Pengukuran level dapat dilakukan dengan bermacam cara antara lain dengan: pelampung atau displacer, gelombang udara, resistansi, kapasitif, ultra sonic, optic, thermal, tekanan, sensor permukaan dan radiasi. Pemilihan sensor yang tepat tergantung pada situasi dan kondisi sistem yang akan di sensor.
Strain Gage
Strain-gage adalah salah satu elemen yang mengubah pergeseran mekanis yang diberikan dalam hal ini adalah tekanan menjadi tahanan. Strain-gage merupakan sebuah alat berbentuk lembaran tipis yang dapat disatukan ke berbagai bahan guna mengukur regangan yang diberikan
kepadanya.
Strain-gage bentuk terikat (bonded strain-gage)
Strain-gage tanpa ikatan (unbonded strain-gage)
Strain Gage Bentuk Terikat (Bonded Strain Gage)
Bentuk strain-gage terikat terdiri dari jenis kawat-metal, foil atau semikonduktor yang terikat pada permukaan regangan atau pada lapisan tipis terisolasi. Ketika permukaan tersentuh, regangan dikirimkan ke jaringan material melalui bahan perekat. Perubahan tahanan listrik dari jaringan menunjukkan indikasi dari regangan.
Strain Gage Tanpa Ikatan (Unbonded Strain Gage)
Strain-gage ini terdiri dari sebuah kerangka diam dan sebuah jangkar yang ditopang pada pertengahan kerangka. Jangkar hanya dapat bergerak dalam satu arah. Gerakannya dalam arah tersebut dibatasi oleh empat filamen kawat sensitif regangan, dililitkan antara isolator-isolator kaku yang terpasang pada kerangka dan pada jangkar.
Linier Variabel Deferential Transformer (LVDT)
Linier Variabel Deferential Transformer (LVDT) adalah jenis listrik transformator yang digunakan untuk mengukur perpindahan linier. transformator memiliki tiga solenoidal ditempatkan gulungan end-to-end sekitar tabung. Pusat kumparan utama, dan dua kumparan terluar adalah sekunder. Sebuah inti feromagnetik silinder, melekat pada objek yang posisinya akan diukur, slide sepanjang sumbu tabung.
Gambar Rangkaian Uji Elektronik LVDT
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Jenis – Jenis Potensiometer
1. Potensiometer karbon adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon harganya cukup murah akan tetapi kepressian potensiometer ini sangat rendah biasanya harga resistansi akan sangat mudah berubah akibat pergeseran kontak.
2. Potensiometer gulungan kawat (wire wound) adalah potensiometer yang menggunakan gulungan kawat nikelin yang sangat kecil ukuran penampangnya. Ketelitian dari potensiometer jenis ini tergantung dari ukuran kawat yang digunakan serta kerapihan penggulungannya.
3. Metal film adalah potensiometer yang menggunakan bahan metal yang dilapiskan ke bahan isolator
Keuntungan Penggunaan Potensiometer
Pengontrolan posisi cukup praktis
Hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi
Biasanya tidak membutuhkan pengolah sinyal yang rumit
Kelemahan Penggunaan Potensiometer
Cepat aus akibat gesekan
Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi dan saaat terjadi lepas kontak
Mudah terserang korosi
Peka terhadap pengotor
Load Cell
Cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi perpindahan
Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi temperatur
Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya
Konfigurasi Load Cell
Tacho Generator
Tacho generator adalah sebuah generator kecil yang membangkitkan tegangan DC ataupun tegangan AC. Dari segi eksitasi tacho generator dapat dibangkitkan dengan eksitasi dari luar atau imbas elektromagnit dari magnit permanent.
Tacho Generator DC
Tacho generator DC dapat membangkitkan tegangan DC yang langsung dapat menghasilkan informasi kecepatan, sensitivitas tacho generator DC cukup baik terutama pada daerah kecepatan tinggi. Tacho generator DC yang bermutu tinggi memiliki kutub-kutub magnit yang banyak sehingga dapat menghasilkan tegangan DC dengan riak gelombang yang berfrekuensi tinggi sehingga mudah diratakan.
Tacho Generator DC
Keuntungan utama dari tacho generator ini adalah diperolehnya informasi dari arah putaran. Sedangakan kelemahannya adalah :
1. Sikat komutator mudah habis
2. Jika digunakan pada daerah bertemperatur tinggi, maka magnet permanent akan mengalami kelelahan, untuk kasus ini, tacho generator sering dikalibrasi.
3. Peka terhadap debu dan korosi
Tacho Generator AC
Tacho generator AC berupa generator singkron, magnet permanent diletakkan dibagian tengah yang berfungsi sebagai rotor. Sedangkan statornya berbentuk kumparan besi lunak. Ketika rotor berputar dihasilkan tegangan induksi di bagian statornya. Kelebihan utama dari tacho generator AC adalah relatif tahan terhadap korosi dan debu, sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan informasi arah gerak.
Rotameter
Rotameter terdiri dari tabung vertikal dengan lubang gerak di mana kedudukan pelampung dianggap vertical sesuai dengan laju aliran melalui tabung. Untuk laju aliran yang diketahui, pelampung tetap stasioner karena gaya vertical dari tekanan diferensial, gravitasi, kekentalan, dan gaya-apung akan berimbang. Jadi kemampuan menyeimbangkan diri dari pelampung yang digantung dengan kawat dan tergantung pada luas dapat ditentukan. Gaya kebawah (gravitasi dikurangi gaya apung) adalah konstan dan demikian pula gaya keatas (penurunan tekanan dikalikan luas pelampung) juga harus konstan.
Flow Nozzle
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan pipa sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih kecil dibandingkan P1. Sensor jenis ini memiliki keunggulan dibanding venture dan orifice plate yaitu:
Masih dapat melewatkan padatan
Kapasitas aliran cukup besar
Mudah dalam pemasangan
Tahan terhadap gesekan fluida
Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminer
Sensor Optic (cahaya)
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
Waktu respons lambat hingga 10ms
Sensitivitas dan stabilitas tidak sebaik dioda foto
Photo Transistor
Sama halnya dioda foto, maka transistor foto juga dapat dibuat sebagai sensor cahaya. Teknis yang baik adalah dengan menggabungkan dioda foto dengan transistor foto dalam satu rangkain.
Karakteristik transistor foto yaitu hubungan arus, tegangan dan intensitas foto
Kombinasi dioda foto dan transistor dalam satu chip
Transistor sebagai penguat arus
Linieritas dan respons frekuensi tidak sebaik dioda foto
Gambar Karakteristik Photo Transistor
Pyrometer Optis dan Detektor Radiasi Thermal
Salah satu sensor radiasi elektro magnetik: flowmeter
Radiasi dikumpulkan dengan lensa untuk diserap pada bahan penyerap radiasi
Energi yang terserap menyebabkan pemanasan pada bahan yang kemudian diukur temperaturnya menggunakan thermistor, termokopel dsb
Sensitivitas dan respons waktu buruk, akurasi baik karena mudah dikalibrasi (dengan pembanding panas standar dari resistor)
Lensa dapat digantikan dengan cermin
Detektor sejenis: film pyroelektrik
Dari bahan sejenis piezoelektrik yang menghasilkan tegangan akibat pemanasan
Hanya ber-respons pada perubahan bukan DC
Pirometer optik dapat diguanakanuntuk mengukur atau mendeteksi totalradiation dan monochromatic radiation.
Gambar Instalasi Pyroelectric
Klasifikasi Transducer
A. Self Generating Transducer (Transducer Pembangkit Sendiri)
B. External Power Transducer (Transducer Daya Dari Luar)
A. Self Generating Transducer
Self Generating Transducer adalah transducer yang hanya memerlukan satu sumber energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb.
B. External Power Transducer
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
Langganan:
Postingan (Atom)