Sabtu, 13 November 2010

Media Transmisi

Media Transmisi  
Transmisi adalah proses pemindahan informasi antara dua titik dr suatu sistem atau jaringan. Dapat juga diartikan sebagai perpindahan sinyal listrik, pesan, atau bentuk lainnya dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Merupakan elemen suatu sistem telekomukasi yang penting selain penyambungan (switching) dan pensinyalan (signaling)

Elemen yang membentuk sistem transmisi :
Transmitter
Memproses sinyal input dan menghasilkan sinyal yg dipancarkanyg sesuai dng karakteristik kanal transmisi.
Meliputi proses pengkodean (encoding) dan modulasi.

Transmission channel
Medium listrik yg menjembatani jarak antara sumber dan tujuan.
Bisa kawat, radio atau fiber optik.
Disini terjadi proses redaman atau loss.
Juga terjadi distorsi disini krn redaman yg berbeda pd frekuensi yg berbeda.

Receiver
Melakukan pemprosesan sinyal output dr kanal utk dibagikan ke user.
Proses yg terjadi disini : filtering, penguatan sinyal sebagai kompensasi rugi2 transmisi, ekualisasi untuk mengurani distorsi, demodulasi dan decoding.
Noise, distorsion dan interferensi
Merupakan semua faktor yg tdk diingini saat transmisi.


Proses transmisi, tahapannya sebagai berikut

1. Perubahan bentuk informasi
2. Multiplexing
3. Transmisi melewati media
4. Proses depacking


Pembatasan transmisi
Telinga manusia mampu mendengar dari 30 Hz – 30 KHz. Suara manusia mempunyai mempunyai lebar frequensi 300 Hz – 3400 Hz, kanal suara adalah 0 – 4 KHz dan biasanya lebar kanal pada telekomunikasi diukur dengan lebar kanal suara.

Proses Peralihan 2-4 Kawat
Proses pembicaraan telepon merupakan proses pembicaraan 2 arah. Bila transmisi 2 arah ini penyalurannya mll sepasang kawat yg sama disebut saluran transmisi 2 kawat. Utk trasmisi radio, suatu pembicaraan dr dua arah yg berlawanan memerlukan kanal transmisi yg berbeda. Diperlukan 2 kawat utk transmisi dan 2 kawat utk penerima, sehingga ada saluran transmisi 4 kawat

Parameter Transmisi
Ada 4 parameter yang berpengaruh pada kanal suara yaitu:
Signal power level
Attenuation distortion.
Delay distortion
Noise dan signal to noise ratio (S/N)

Noise
Beda NOISE atau Distortion

NOISE atau Derau merupakan penyebabnya
DISTORTION atau cacat merupakan akibatnya

Dalam transmisi biasanya yang diperhatikan bukanlah noise pigure tapi Signal to Noise Ratio (perbandingan antara sinyal dengan noise). 10 log (S/N) [dB] = 10 log [dBm] – 10 log [dBm]

Makin tinggi S/N makin baik transmisinya. Oleh karena itu ada batas minimum yang ditetapkan bersama.

Macam-macam Noise :
Thermal Noise alamiah
Intermodulation Noise
Crosstalk peralatan
Impulse Noise


Crosstalk
Pembicaraan silang : suatu sambungan (coupling) yang tidak diinginkan yang terjadi pada saluran pembicaraan.
Disebabkan karena ketidakseimbangan alat-alat transmisi, misalnya:
Coupling antara pair cable
Design filter yang kurang baik
Non linearity pada analog multiplex system (FDM)

Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari dua kawat tembaga yang diisolasi, biasanya dengan ketebalan 1 mm. Kabel tersebut dililitkan bersama membentuk heliks, seperti halnya molekul DNA. Tujuan pelilitan kabel ini adalah untuk mengurangi interferensi listrik yang berasal dari pasangan lainnya yang berdekatan. (Dua kabel parallel merupakan sebuah antena ; sedangkan twisted pair tidak akan membentuk antenna).

Kabel Koaksial Baseband
Kabel koaksial memiliki perlindungan yang lebih baik dari pada twisted pair, sehingga kabel tersebut bisa digunakan untuk jarak yang lebih jauh pada kecepatan yang lebih tinggi. Terdapat dua jenis kabel koaksial yang sangat sering dipakai. Pertama, kabel 50-ohm sering dipakai untuk transmisi digital dan merupakan bahan bahasan bab ini. Kabel lainnya, kabel 75-ohm, sering digunakan untuk transmisi analog dan akan dikupas pada bagian berikutnya. Perbedaannya lebih terletak pada faktro historisnya daripada factor teknisnya (misalnya, antenna dipole dahulu memiliki impedansi 300 ohm, sehingga mudah unutk membangun transformator matching impedansi 4:1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar